Thursday, October 16, 2008

GRADASI (bukan sekadar wacana)

saya sadar malam ini bahwa cinta itu cukup; cinta itu menyelamatkanku dari setiap rasa benci. saya sadar bahwa cinta ini membawaku menjadi dekat dan tidak pernah merasa sendiri. saya sadar dan saya cintai ini. saya cinta, ketika saya harus menyadari bahwa begitu besar hadiah yang diberikan cinta pada saya: sebuah kenaturalan.

s e b u a h g r a d a s i.

saya namai gradasi: setiap proses penyelamatan yang dilakukan cinta terhadap setiap kegelapan dalam hidup saya ini. gradasi itu perubahan. perubahan dalam pola pikir, perubahan dalam pola hidup, dan perubahan dalam pola saya dalam merespon. perubahan membuat kita tidak nyaman, tapi ketahuilah bahwa perubahan mendewasakan kita, sama halnya seperti sebuah gradasi mendewasakan sebuah lukisan.

sebuah penolakan terhadap gradasi merupakan sebuah penolakan terhadap gambaran kehidupan yang dinamis. jangan pernah menolak gradasi (baca: proses). tanpa gradasi, saya tidak mungkin berubah menjadi lebih baik. sebuah perubahan yang natural. bukan perubahan yang mengagetkan.

gradasi: perubahan yang natural.

sepatutnya, sebuah cinta harus memiliki gradasi. sebuah cinta itu terbentuk dalam sebuah proses dan bukan tercipta tiba-tiba (red. maaf diralat artikel yang sebelumnya... xoxo). cinta itu sebuah mahadaya. perbedaannya dengan nafsu, sama seperti perbandingan antara debu dan salju. cinta akan selalu dinamis dan natural, sedangkan nafsu sama sekali tidak menciptakan sebuah gradasi. nafsu hanya akan membekas dalam daging, tidak menyentuh sampai ke kedalaman relung.

saya cinta ketika saya sadar bahwa hidup saya penuh dengan gradasi. setiap kali saya menyadari proses yang sempurna yang dibuat oleh satu mahadaya bernama cinta, saya selalu terenyak menahan nafas beberapa detik, dan di detik selanjutnya saya kembali sadar dan tersenyum mengagumi cinta itu sendiri. saya tidak mencoba membuatnya terkesan berlebihan alias hiperbolisasi. tapi inilah kenyataan dan yang seharusnya terjadi dalam hidup setiap manusia.



bulan purnama | 17 oktober 2008 | 01.22 am
sebuah puisi: gradasi

proses itu tidak dibuat-buat.
proses itu natural.
bagaikan gradasi dalam sebuah pelangi: berawal dari merah dan berakhir menjadi ungu.

cinta itu tidak dibuat-buat.
cinta itu natural.
bagaikan gradasi dalam sebuah aurora: berawal dari tanda tanya dan berakhir menjadi sebuah romansa.




i love you.

No comments: