Thursday, October 9, 2008

JANGAN BIARKAN AKU MATI MALAM INI

[sebelum membacanya, tarik nafas dahulu dalam-dalam, berjanjilah di dalam hati, bahwa kamu akan membacanya dengan perenungan dan bukan hanya membacanya selewat. ada makna tersirat di dalamnya.]

ini sudah malam! malam yang gelap dan sepi
waktunya angin bertiup tenang
dingin dan tidak lagi sepoi-sepoi

aku memandang ke kejauhan
ada sebuah cahaya lilin yang hampir padam di dalam sebuah ruangan
dari cahayanya aku tahu dia kelelahan
dari cahayanya aku tahu dia sudah tidak mampu
apinya menari mencoba mencari perhatian
padahal aku tahu dengan pasti dia hampir mati

sejenak aku berpikir akankah ada seseorang datang
dan begitu tega mengembus lilin itu sampai padam
sementara dia tahu bahwa umurnya tinggal sebentar?
atau datang seseorang yang lain dan menggantinya dengan
sebuah lilin yang masih tinggi dan masih baru
sehingga teranglah kembali ruangan itu?

semeliwir angin itu terus masuk sampai ke dalam sumsum dan tulang
aku mulai menutup dua jendela kamarku serta tirainya
aku meredupkan lampu
membiarkan kegelapan ikut masuk ke dalam
merasakan betapa gelapnya kegelapan itu
merasakan betapa getirnya kedinginan itu

lutut ini menyentuh karpet dan aku mulai terenyuh
dengan semua yang sudah terjadi hari ini:
Tuhan, hari ini aku lelah dan aku kehilangan cahayaku
aku butuh lilin yang baru, lebih besar dan panjang
walau aku tahu semakin besar pula apinya
dan api akan membuatnya habis
tetapi setidaknya, ya Tuhan, jangan biarkan aku mati malam ini

No comments: